BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan (Soelaiman,1993). Menurut Carpenito (2000), Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian.
Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. (Mochtar, 1992).Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991).
Seksio sesarea berhubungan dengan peningkatan 2 kali lipat risiko morbiditas dan mortalitas ibu dibandingkan pada persalinan vaginal.11 Kematian ibu akibat risiko operasi caesar itu sendiri menunjukkan angka 1 per 1.000 persalinan. Serikat pada tahun 1965 sampai dengan 1978 dilaporkan bahwa angka kematian ibu terjadi satu di antara 1.635 operasi. ditegaskan bahwa hanya setengah dari kematian tersebut benar-benar disebabkan langsung dari operasi caesar.(Petitti, 1983).
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka masalah penelitian yang akan diidentifikasi adalah bagaimana pengetahuan klien terhadap mobilisasi dini pasca operasi seksio caesaria di RSUD Dr RM Djoelham Binjai
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGETAHUAN
2.1.1. Pengertian pengetahuan
Pengertian pengetahuan menurut Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah hasil tahudari manusia dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penawaran rasa, dan pereba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over bihoviur).
MOBILISASI DINI
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan (Soelaiman,1993).Menurut Carpenito (2000), Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian. Dari Kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis. Konsep mobilisasi mula – mula berasal dari ambulasi dini yang merupakan pengembalian secara berangsur – angsur ke tahap mobilisasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi (Roper,1996).
BAB IIIKERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka konsep.
Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan klien terhadap mobilisasi dini pasca operasi seksio caesaria di RSUD Dr RM Djoelham Binjai. Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. (Dr. Soekidjo Notoatmojo, 1998). Dan Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan (Soelaiman,1993). Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. (Mochtar, 1992).
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka ditetapkan kerangka konsep sebagai berikut :Pengetahuan klien terhadap mobilisasi dini Pasca operasi seksio caesaria
abdomen (sectio caesaria abdominalis)
Vagina ( section caesaria vaginalis)
Skema 1: Pengetahuan klien terhadap mobilisasi dini pasca operasi seksio caesaria
BAB IVMETODELOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif murni dengan tujuan mengetahui tingkat pengetahuan klien terhadap mobilisasi dini pasca seksio caesaria di RSUD Dr RM Djoelham Binjai.
Populasi dan Sampel
4.2.1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah klien yang pasca operasi seksio caesaria di RSUD Dr RM Djoelham Binjai dengan jumlah populasi 30 orang.
Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karateristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh klien yang pasca operasi seksio caesaria di RSUD Dr RM Djoelham Binjai dengan jumlah sampel 30 orang.
Etika Penelitian
Dalam penelitian ini mendapat rekomendasi dari Ka.Prodi Ilmu Keperawatan DELI HUSADA Delitua setelah disetujui oleh pembimbing I dan pembimbing II selaku pembimbing penelitian. Kemudian permintaan secara tertulis kepada Direktur..
Kemudian penelitian akan dilakukan dengan memperhatikan masalah etika antara lain sebagai berikut :
Lembar persetujuan menjadi responden (Informed consent) saat pengambilan sampel terlebih dahulu peneliti meminta izin kepada responden secara lisan atas kesediaannya menjadi responden.
Anonymity (tanpa nama)
Pada lembar persetujuan maupun lembar pertanyaan wawancara tidak akan menuliskan nama responden tetapi hanya dengan memberi simbol saja.
Confidentiality (kerahasiaan)
Pembenaran informasi oleh responden dan semua data yang terkumpul akan menjadi koleksi pribadi tidak akan disebarluaskan kepada orang lain tanpa seizin responden.
Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner adalah suatu alat pengumpulan data mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum/orang banyak (Notoatmodjo, 2002). Kuesioner yang sudah disusun secara terstruktur dan dibuat sendiri oleh penelitian berdasarkan konsep teoritisnya yaitu kuisioner yang terdiri dari 3 baagian
kuisioner yang berisi data demografi pasien yang meliputi Umur, Jenis Kelamin, Agam , Suku, Pendidikan, penghasilan, Status perkawinan,
Kuisioner yang berisi pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan yaitu, pengetian, Manfaat, Tujuan cara dan pelaksanaan kuisioner terdiri dari 5 pertanyaan, penilaian dengan menggunakan sekala guttman. Dalam kuisioner terdapat pertanyaan positif dan negative untuk pertanyaan positif jawaban Ya sekor 2 dan untuk menjawab pertanyaan tidak sekor 1 sebaliknya untuk pertanyaan negative jawaban ya sekor 1 dan untuk pertanya tidak sekor 2 dengan total skor tertinggi 10.
Pengolahan Data
Dalam pengolahan data dan langkah-langkah yang akan dilakukan diantaranya
4.7.1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan (Hidayat, 2007).
4.7.2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data yang terdiri atas beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam proses pembacaan yaitu : Kode o jawaban salah, kode 1 jawaban benar (Hidayat, 2007).
4.7.3. Entry
Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer.
4.7.4. Cleansing (Pembersihan data)
Data yang telah di entry diperiksa kelengkapan dan kebenarannya.
Analisis Data
4.8.1. Univariat
Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan setiap variabel secara terpisah dengan cara membuat tabel frekuensi dari masing- masing variabel.
4.8.2. Bivariat
Analisis ini bertujuan untuk menguji variabel-variabel penelitian yaitu independent dan dependen. Hal ini berguna untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Analisis ini menggunakan uji korelasi Kendal Tau. Teknik ini digunakan untuk membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data variabel berbentuk ordinal dan ordinal. Apabila p value < dimana =0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Sugiyono, 2006).
Rumus Kendal Tau yaitu:
: Koefisien korelasi Kendal Tau yang besarnya (-1<<1)
A : Jumlah rangking atas
B : Jumlah rangking bawah
N : Jumlah anggota sampel
Saya sngt puas dgn pembhasan ini dan dpt mempermudah sya dlm membuat askep.
BalasHapusterimakasih...tapi mana hasil pnelitiannya?
BalasHapus