Minggu, 08 Februari 2009

herpes zoster



Definisi

Herpes zoster adalah peradangan akut pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh virus varicella zoster.


ETIOLOGI
Herpes zoster terjadi karena reaktivasi dari virus varicella (cacar air).

Frekuensi meningkat pada pasien dengan imunitas yang lemah dan menderita malignitas;seperti leukemia dan limfoma.

Cara penularan :
Kontak langsung dengan lesi aktif
Sekresi pernafasan.

Umur:
Dewasa lebih sering dibanding anak-anak.

Jenis kelamin : pria = wanita

Musim/iklim : tidak tergantung musim.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIK
Gejala prodromal (80%) : nyeri, demam.
Kelainan kulit:
Lesi : Eritema papula dan vesikula bula.
Isi lesi : jernih keruh dapat bercampur darah.
Lokasi : bisa di semua tempat, paling sering unilateral pada servikal IV dan lumbal II.

MANIFESTASI KLINIK
Bila menyerang wajah, yang dipersarafi N.V disebut herpes zoster frontalis.
Bila menyerang cabang optalmikus disebut herpes zoster oftalmik.
Bila menyerang saraf interkostal disebut herpes zoster torakalis.
Bila menyerang daerah lumbal disebut herpes zoster lumbalis.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tzanck’s smear dan punch biopsy: adanya sel raksasa berinti banyak dan sel epitel mangandung badan inklusi eosinofilik, yang tidak terdapat pada lesi yang lain, kecuali virus herpes simpleks.
Isolasi virus: cairan vesikel, darah, cairan serebrospinalis, jaringan terinfeksi, antigen VVZ.
KOMPLIKASI
Sikatriks
Neuralgia pascaherpetik
PENATALAKSANAAN MEDIK
☺ Istirahat
☺ Analgetik
☺ Asiklovir, famsiklovir, valasiklovir:
5 x 800 mg/hari selama 7 hari, paling
lambat 72 jam setelah lesi muncul.
Kriteria:
- umur > 60 thn.
- umur < 60 thn, lesi luas dan akut.
- segala umur, lesi oftalmikus.
- aktif menyerang leher, alat gerak
dan perineum (lumbal-sakral).
Nursing Intervention
Berikan dan kaji keefektifan obat yang
diberikan.
Kompres dingin, gunakan antipruritus
dingin.
Jaga agar vesikel tidak pecah,
dengan bedak salisil 2%.
Ajarkan pasien dan keluarga tentang
cara penularan dan pencegahan.
Ajarkan tentang pencegahan infeksi sekunder
Berikan suport emosional tentang intervensi yang berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kalau udah di baca beri komentar ya....