Minggu, 08 Februari 2009

MODEL PENINGKATAN MUTU ASKEP DENGAN EMPOWERMENT NURSING PROCESS DAN NURSES PERFORMANCE DI RUANG RAWAT INAP

MODEL PENINGKATAN MUTU ASKEP DENGAN EMPOWERMENT NURSING PROCESS DAN NURSES PERFORMENCE DI RUANG RAWAT INAP
PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang komplek, padat karia, padat pakar dan padat modal. Pelayanan di rumah sakit diberikan oleh tim multi disiplin, termasuk di dalamnya adalah tim keperawatan yang menurut aditama (2000) pelayanan keperawatan merupakan pemberi pelayanan terlama dan secara terus menerus, sehingga berperan penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan rumah sakit. Mutu merupakan faktor keputusan mendasar dari pelanggan, yang menentukan adalah pelanggan bukan ketetapan penentu kebijakan atau ketetapan menegement.
Banayak pengertian tentang mutu ditulis dalam beberapa mutu adalah seluruh gabungan sifat-sifat produk atau jasa pelayanan yang dapat memenuhi harapan pelanggan atau dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan penegertian tersebut tidak berbeda dengan beberapa interprestasi tentang mutu pelayanan keperawatan itu sendiri yaitu :
1. mutu adalah caring (heart of nursing) yaitu pelayanan keperawatan dengan penuh perhatian dan kepedulian 2. mutu adalah kepuasan yaitu sesuai dengan standard propesional 3. mutu adalah kontrol yaitu merupakan hal yang esensial dalam era persaingan 4. Mutu adalah tantangan yang harus dicapai dalam keperawatan. Pelayanan bermutu harus dilakukan oleh seluruh kariyawan dalam lingkkungan organisasi, oleh sebab itu harus di sadari atau menjadi suatu nilai yang diyakini oleh seluruh karyawan dalam organisasi tersebut untuk itu harus didukung dengan 1. Aturan yang jelas 2. Beri support pada manager atau seluruh karyawan untuk mempertahankan atau meningkatkan mutu agar tetepa bertahan 3. Ciptakan lingkungan yang kondusip sehingga tujuan keperawatan yang merupakan bagian dari kinerja perawat dan penmenuhan fasilitas keperawatan itu tercapai 4. Situasi yang kooperatif akan membantu tercapainya tujuan antar bagian
MODEL PELAYANAN BERMUTU ATAU BERKUALITAS 1. VISI, MISI dan Model Pelayanan bermutu atau berkulalitas - Visi organisasi adalah nilai-nilai, aspirasi dan tujuan yang merupakan pernyataan mendasar - Ia merupakan suatu mimpi atau wujud organisasi yang akan datang. Nilai dan keyakinan adalah satu elemenpundamental dari visi - Misi akan memberitahukan tujuan organisasi sasarannya dan bagaimana strategi untuk memwujudkan mimpi organissasi di masa mendtang(visi). Misi merupakan faktor penting bagi arah dan kesepakatan didalam organisasi
- Dalam menentukan tujuan suatu organisasi atau tujuan departemen seyogyanya mencakup tiga hal yang harus dipertanggung jawabkan kualitasnya yaitu pelanggan: hasil pelayanan yang diberikan, kinerja: pemberi pelayanan serta kemungkinan mendapatkan untung hal tersebut dapat terlaksana jika manager berorientasi pada people-centerd approach yaitu
1. be humen dan menyenangkan orang lain 2. maintain an open-door policy 3. Jadi pendengar yang aktif 4. Bentuk super team 5. libatkan untuk membuat perencanaan 6Yakinkan bahwa hasil yang diharapkan adalah realistic dan dapat dikerjakan 7. Tekankan betapa efektipnya team-work antara pelanggan – karyawan dan organisasi
8. pahami staf anda, pergunakan pengetahuannya untuk membentuk tim yang efektif 9. Pahami individual feeling dan masalah – masalahanya 10. Dorong untuk mamapu bekerjasama dari pada penuh persaingan dan tunjukkan bahwa kita mampu bekerja sama walaupun mempunyai tujuan dan masalah yang berbeda
11. Bantu dan beri pengarahan 12. Pertahankan setiap team agar lebih berpungsi 13. dengerkan kedua belah pihak dan bersikaplah objektip 14. beri reward 15. pertahankan sikap positif dan atusius timbulkan sikap positif baik dari diri sendiri ataupun dalam team pertahankan sikap humor.
II. SISTEM MONITORING Kebijakan atau sesutu kegiatan tidak bertahan tampa dilakukan monitoring. Oleh sebab itu setelah dilaksanakan tiga kegiatan yang meliputi : management pelayanan keperawatan, management kinerja pemberi pelayanan jasa dan menegemt finansial. Untuk memonitor perlu ditentukan lebih dulu setandart dan indikator yang spesifik untuk melakukan pengukuran 1. pelayanan keperawatan dalam pemberian pelayanan kepereawatan berorientasi pada pencapaian hasil pelayanankeperewatan untuk mengetahui perlu ditentukan atau di sisin setandart pancapaian dan indikatornya
2. kenerja perawat untuk menentukan kinerja perawat berorientasi pada pemahaman pengetahuan dan keterampilan perawat yang akan ter aplikasikan dan kecepatan dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan 3. Financial pada segi financial beroreientasi pada kemungkinan mendapatkan untung seberapa baik organisasi menyiapkan sumber daya dalam memberikan pelayanan
III TENTUKAN PELAYANAN YANG AKAN DEBERIKAN DALAM KEGIATANNYA pada pelayanan keperawatan agar mudah memonitor tentukan lebih dulu pelayanan keperawatan yang akan diberikan, kegiatannya meliputi apa saja, baru tentukan standart dan indikatornya seperti halnya dalam satu bangsal tentukan lebih dulu: 1. karakteristik pelayanan yang diberikan 2. prosedur diagnistik dan terapeutik yang diberikan 3. tindakan dasar klinis: proses keperawatan, terapi intara vena terapi oksigen dsb 4. tentukan karakteristik.

IV. TENTUKAN INPORTANT ASPECT DARI SEGI PELAYANAN KEPERAWATAN KINERJA DAN KEMAMPUAN FINANCIAL Untuk menentukan critical dapat digunakan tiga katagori: 1. beresikotinggi: suatu keadaan yang kemungkinan besar kondisi buruk akan terjadi bisa juga mencakup legalitas organisasi pelayanan 2. Tingkat frekuensi kejadiannya tinggi 3. Adanya kecendrungan terjadi baik dari sisi perawat ataupun klien
V. TENTUKAN STANDART INFORTANT ASPECT DARI SETIAP KATAGORI PELAYANAN PERAWATAN, KINERJA DAN KEMAMPUAN FINANCIAL Standart pelayanan keperawatan. Keperawatan bertujuan 1. mempertahankan kesehatan klien 2. membantu mengembalikan kesehatan klien atau membantu klien fase terminasi dapat meninggal dengan penuh kedamaian 3. mencegah, mendeteksi dan mengobati penyakit serta mencegah komplikasi 4. memberikan kenyamanan 5. memaksimalkan kualitas hidup dengan meningkatkan kemampuan klien danmengadakan kerja sama.
STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN 1. Mempertahankan kesehatan klien. 2. Membantu kesehatan klien. 3. Mencegah terjadinya komplikasi. 4. Memberikan kenyamanan. 5. Memaksimalkan kualitas hidup. 6. Membantu klien dari ketergantungan.
STANDAR PENCAPAIAN PELAYANAN KEPERAWATAN
Kemandirian (Self Care)
Keamanan (Savety)
Pengetahuan (Knowledge)
Kecemasan (Anxiety)
Kepuasan (Satisfaktion)
Kenyamanan (Comfort)

STANDAR PRAKTIK Praktik keperawatan berdasrkan pemberdayaan proses keperawatan meliputi: 1. pengkajian 2. perencanaan 3. implementasi 4. evaluasi STANDAR FINANSIAL Finansial diperlukan untuk mengimplementsikan tindakan keperawatan secara tepat, untuk mendapatkan hasil yang sesuai yang diharapkan, terfokus dalam: 1. resources 2. revenue 3. profit
Dari ketiga standar dapat disimpulkan sebagai berikut:
VI. MENENTUKAN INDIKATOR UNTUK MENGUKUR PENCAPAIAN STANDAR Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur, sehingga indikator yang baik yang dapat untuk mengukur pancapaian standar yang telah ditentukan, dengan berorientasikan:
Apakah sudah dilakukan hal yang benar dan sesuai (dikaitkan dengan hasil pelayanan keperawatan pada klien)
Apakah sudah dilaksanakan dengan langkah yang benar (dikaitkan dengan kinerja perawat)
Apakah pembiyayaan yang ditentukan sangat minimal (dikaitkan dengan keuntungan)
Karakteristik Indikator:
Berdasarkan pengetahuan ataupun teknologi yang berasal dari literature ataupun praktik dalam organisasi.
Harus dipahami oleh seluruh individu yang terlibat dalam pemberian pelayanan.
Harus konsisten.
Mengacuh pada standar yang telah ditentukan.
VII. EVALUASI Sebelum dilakukan pendataan, lebih dulu ditentukan jadwal pelaksanaan disetiap katagori kegiatan, misal:
1. Pelayanan keperawatan.
Kemandirian
Keamanan
Pengetahuan klien
Kecemasan
Kepuasan
kenyamanan
2. Kinerja praktik keperawatan.
Pengakajian
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
a. Resources b. Revenue c. Profit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kalau udah di baca beri komentar ya....