Rabu, 11 Februari 2009

ANATOMI organ reproduksi


ANATOMI organ reproduksi

Organ reproduksi wanita terdiri dari dua bagian:

1.struktur lunak

2. struktur keras

Struktur lunak

1.genetelia eksterna

2.genetelia interna

GENETELIA EKSTERNA

Pudenda sama dengan Vulva dan organ reproduksi yang terlihat dari luar:

Monspubis,Labia mayora, labia minora, klitoris, VestibulaPerineum, Vsagina.


Mons Pubis
Sinonim : mons veneris;
Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis;
Bagian kulit dari mons pubis ditumbuhi oleh bulu-bulu à
bulu pubis (pubic hair);

LABIA MAYORA
Homolog dengan skrotum pada laki-laki;
Ukuran labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm,
lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm;
Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat
berdekatan, pada wanita multipara lebih terbuka;
Bagian atas dimulai dari mons pubis, bagian bawah berakhir
di perineum posterior membentuk commisura posterior;
Di bagian dalam labia mayora banyak terdapat glandula
sebasea à menjaga kelembaban di sebelah dalam labia
mayora;
LABIA MINORA
Pada wanita nullipara, labia minora tidak terlihat à
terlindungi oleh labia mayora, pada wanita multipara à
labia minora menonjol keluar melewati labia mayora;
Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang
lembab dan berwarna kemerahan;
Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk
preputium dan frenulum clitoridis, sementara bagian
bawahnya akan bersatu membentuk fourchette
CLITORIS
Merupakan organ erogenik pada wanita;
Homolog dengan penis pada pria;
Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan
panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm;
Glans clitoridis dipenuhi oleh ujung-ujung syaraf yang
merupakan mediator sensasi erotis

VESTIBULA
Berbentuk seperti buah almond, dibatasi oleh labia minora,
memanjang mulai dari clitoris hingga fourchette;
Pada vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium
urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar
Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral;
Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan
mukoid ketika terjadi rangsangan seksual;
Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri
Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen
lainnya;
HYMEN (SELAPUT DARA)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastik;
Pada wanita dewasa, ketebalan hymen sangat bervariasi dan
individual, diameter pembukaannya juga bervariasi mulai
dari yang sebesar ujung jarum hingga yang dapat dilewati
dengan mudah oleh 2 jari orang dewasa;
Bentuk hymen tidak dapat digunakan untuk menilai apakah
wanita bersangkutan telah memulai aktivitas seksual atau
tidak;
Saat melakukan koitus pertama sekali à dapat terjadi
robekan, biasanya pada bagian posterior;

VAGINA
Merupakan suatu struktur muskulomembranosa yang
memanjang mulai dari vulva dan berakhir di uterus;
Panjang dinding anterior vagina : 6 – 8 cm, panjang dinding
posterior vagina : 7 – 10 cm;
Pada wanita nullipara, dinding dalam vagina dipenuhi oleh
rugae vagina, sementara pada wanita multipara atau yang
sudah menopause, rugae menipis bahkan menghilang;
PERINEUM
Struktur yang membatasi antara vagina dan anus;
Dibatasi oleh otot-otot à muskulus levator ani dan
muskulus coccygeus;
Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani;
Penting diperhatikan ketika melakukan episiotomi;
GENITALIA INTERNA
UTERUS
TUBA FALOPII
OVARIUM
UTERUS
Pada wanita tidak hamil, uterus terletak di dalam kavum
pelvis, di bagian anterior dibatasi oleh kandung kemih dan
di bagian posterior dibatasi oleh rektum;
Uterus terdiri atas bagian fundus, korpus dan serviks;
Lapisan-lapisan uterus terdiri atas endometrium,
myometrium dan lapisan serosa;
Dalam keadaan tidak hamil, panjang uterus 6 – 8 cm pada
wanita nullipara dan 9 -10 cm pada wanita multipara
UTERUS
Berat uterus 50 – 70 gram pada wanita yang tidak hamil) dan
> 80 gram pada wanita hamil;
Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter;
Serviks = porsio à bagian dari uterus yang masuk ke dalam
liang vagina à memiliki arti penting dalam hal kanker serviks
Posisi uterus dipertahankan oleh ligamentum-ligamentum :
ligamentum latum, ligamentum rotundum, ligamentum
infundibulopelvikum, ligamentum ovarii-proprii, ligamentum
uterosakralis;
UTERUS
Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang
merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arteri
hipogastrika interna);

Kira-kira 2 cm di sebelah lateral dari serviks, arteri uterina
dan vena uterina bersilangan dengan ureter à hati-hati
pada prosedur pembedahan à sering ter-klem atau
terpotong;
Tuba falopii
Panjangnya bervariasi : 8 – 14 cm;
Terdiri dari 4 bagian yaitu : pars interstitialis, pars isthmica;
pars ampullaris dan infundibulum tubae (fimbriae);
Pars interstitialis à merupakan bagian dari tuba yang
memasuki kavum uteri;
Pars isthmica à bagian pertengahan dari tuba dan
merupakan bagian yang paling sempit dengan diameter
2 – 3 mm;
Tuba falopii
Pars ampullaris à bagian tuba yang paling lebar dengan
diameter 5 – 8 mm;
Infundibulum tubae (fimbriae) à muara dari tuba fallopii
berfungsi untuk menangkap sel telur (ovum) yang dilepas-
kan oleh ovarium;
Mukosa tuba fallopii dilapisi oleh sel kolumnar yang
bersilia;
OVARIUM
Wanita umumnya memiliki dua buah ovarium, kanan dan
kiri;
Ukuran ovarium : panjang 2,5 – 5 cm, lebar 1,5- 3 cm dan
tebal 0,6 – 1,5 cm;
Ovarium merupakan penghasil sel telur, dimana satu atau
dua sel telur (ovum) akan matang setiap bulannya à
follikel de Graff;
Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak
100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis à menopause

STRUKTUR KERAS ORGAN REPRODUKSI
Pelvik:
Os. Sacrum, Os Coccygeus, Os. Innominata: Os ilium,os ischium,os pubic

Body Temperature

Dr. Dedi Ardinata, M.Kes
Aim: Introduce Body Temperature

Objectives: At the end of this session students should be able to:

Discuss the reasons why thermal regulation is important

Describe the methods of heat gain and heat loss

Without thermoregulation to facilitate exercise the body would overheat and the effect would result in death. Our core body temperature can drop 10 degrees and the body can still survive, but a core increase of just 5 degrees is all we can tolerate.

Many athletes have died of heat stress for this reason. It is important to know how to cool off in hot weather by understanding thermoregulation and the best ways to make it work to your advantage.

Why is maintenance of body temperature important?

TEMPERATURE & METABOLSIM

Temperature affects metabolism (and Ps) of organisms by affecting the speeds of chemical reactions and the effectiveness of enzymes.

Thermal Conditions

Humans are homeothermic.

A constant internal temperature of 36.1 to 37.80C.

Body heat is transferred by conduction, evaporation, convection and radiation.

HEAT BALANCE RESEMBLES ENERGY BALANCE

INPUT - OUTPUT = + >>RISE IN TEMPERATURE

INPUT - OUTPUT = - >>FALL IN TEMPERATURE

INPUT - OUTPUT = 0 >>NO CHANGE IN TEMPERATURE

Factors That Affect Heat Gain

BMR, muscular activity, hormones, thermic effect of food, postural changes, and environment. (Total metabolic rate can increase 3 to 5 times from shivering and 20 to 25 times during sustained vigorous exercise in aerobically fit individuals.

Heat is conserved when blood is shunted into the cranial, thoracic and abdominal cavities and portions of muscle mass for insulation from the shell.

Factors That Affect Heat Loss

Radiation, conduction, convection, and evaporation, which is most important.

The body is cooled when internal heat buildup causes the blood vessels to dilate and direct warm blood to the shell.

Hypothalamic Regulation of
Core Temperature

The hypothalamus contains the central coordination center for temperature regulation. It initiates the responses that keep the body from overheating or overcooling

Heat-regulating mechanisms are activated by either:

Thermal receptors in the skin or,

Temperature changes in the blood

Free nerve endings in the skin respond to heat and cold and relay the senses to the hypothalamus and cerebral cortex.

Conduction

A direct transfer of heat through a liquid, solid or gas from one molecule to another.

Although most of the body heat is transported to the shell by circulation, a small amount continually moves by conduction through the deep tissues to the cooler surface

Radiation

Objects continually emit electromagnetic heat waves. Because our bodies are usually warmer than the environment, the net exchange of radiant heat energy is through the air to the solid, cooler objects in the environment.

Convection

The effectiveness of heat loss by conduction depends on how rapidly the air or (water) near the body is exchanged once it becomes warmed.

Evaporation

Heat is continually transferred to the environment as water is vaporised from the respiratory passage and skin surface.

For each litre of water that vaporises, 580 kcals are extracted from the body and transferred to the environment.

Various Sites to Measure Skin Temperature

Temperature Assessment Equipment:

·Electronic thermometer

·Tympanic membrane thermometer

·Glass thermometer

·Disposable single-use thermometer

·Temperature-sensitive patch or tape

·Automated monitoring devices

Body Temperatures: Core and Skin

If Skin Temperature Gets Hot:

If Skin Temperature Gets Cold:

Range of SKIN Temperature

Skin Temperature is Controlled by Blood Flow to Skin

DARAH

DISTRIBUSI

oxygen dan nutrients (membuang sisa metabolik)

membawa hormon ke target organ

PENGATURAN

Suhu tubuh, pH, tekanan osmotik jaringan.

MELINDUNGI

thd kehilangan darah/cairan melalui penghentian perdarahan (pembekuan/coagulation)

thd infeksi melalui peranan pd peradangan dan respon kekebalan.

DARAH (BLOOD)

Termasuk JARINGAN tubuh, Volume rata-rata orang dewasa : 6-8 % BB,

pH: 7.35-7.45, Temperature: 38°C,

Komponen pembentuk :

Sel-sel darah

Sel-sel darah merah (RBCs) (erythrocytes), 99%

Fungsi : transport O2

Sel-sel darah putih (WBCs) (leukocytes)

Fungsi : response immune (pertahanan tubuh)

Sel-sel Platelets (thrombocytes)

Fungsi : pembekuan darah

Plasma

proteins yg digunakan utk pembekuan darah tekanan osmotik

Serum

»Zat nutrisi (glc, as.a, fats)

»Sisa metabolisme (terutama urea)

»Gas-gas terlarut (O2, CO2, N2)

»Elektrolit (Na+, K+, Cl-)

Blood
Hematocrit

% volume sel darah merah : hematocrit.

Volume sel darah putih relatif sedikit.

Hemopoiesis (pembentukan darah)

PEMBENTUKAN SEL DARAH (hemopoiesis)

- erythropoiesis – (sel darah merah) RBCs

Ginjal menghasilkan erthropoietin saat kadar O2 turun

Sel darah merah dihasilkan oleh red bone marrow

Sistem umpan balik negatif

Darah - erythrocytes

Sel darah merah, transport O2
(dan sedikit CO2)

hemoglobin

4 rantai protein (globins)

2 rantai alpha

2 rantai beta

4 heme groups

sisi tempat molekul O2 terikat

Cellular Elements
Relative Numbers

Red blood cells: 5 x 106/mm3

Cellular Elements
Relative Numbers

Red blood cells: 5 x 106/mm3

White blood cells: 5 x 103/mm3

Cellular Elements
Relative Numbers

Red blood cells: 5 x 106/mm3

White blood cells: 5 x 103/mm3

Platelets: 2.5 to 5 x 105/mm3

Sel Darah Merah
Erythrocytes

Bertahan selama 100-120 hari pd sirkulasi.

Dihancurkan di hati dan spleen.

Renewed by division and differentiation of stem cells found in the bone marrow: 2 million/second!

Pemnbentukan di atur oleh hormone erythropoietin (EPO).

Dihasilkan oleh kidney respon thd kadar oxygen yg rendah.

Faktor lain :

Kadar besi, as. Amino dan kadar vitamins B

testosterone meningkatkan produksi EPO.

Sel Darah Puiht
(Leukocytes)

· Granular leukocytes

Neutrophils (40-70%)

Eosinophils (acidophils, <5%)

Basophils (<1%)

· Agranular leukocytes

Lymphocytes (20-45%)

Monocytes (<10%)

Golongan Darah

Semua membrane sel yg menunjukkan sel-sel sebagai “friend”(kenal) atau “foe”(asing) pada sistem immune

yaitu antigens

Sistem immune dapat membedakan sel-sel tubuh sendiri dari sel asing atau sel infeksi.

Antigens pd sel darah merah disebut agglutinogens

Reaksi dgn antibodies (agglutinins)

Transfusi yg tak sesuai menimbulkan agglutination (reaksi transfusi)

agglutinins berikatan dgn agglutinogens dan menggabungkan
sel-sel darah merah

Menyebabkan sel darah merah membentuk gumpalan (agglutination)

Golongan Darah ABO

Gol. A and Gol. B agglutinogens (antigens)

Hanya agglutinogens A - darah Gol. A

Hanya agglutinogens B – darah Gol. B

Kedua agglutinogens – darah Gol. AB

Tak ada agglutinogens – darah Gol. O

Reaksi negatif tranfusi dapat terjadi karena darah punya agglutinins (antibodies)

darah Gol. A - antiB agglutinins

darah Gol. B - antiA agglutinins

darah Gol. AB – tak ada agglutinins

darah Gol. O – kedua agglutinins

Gol. Darah

Golongan darah ABO

Darah Gol. AB

Tak ada agglutinins – sering disebut menerima semuanya “universal recipient”

Darah Gol. O – kedua agglutinins

Tak ada agglutinogens – “universal donor?”

Tetapi mempunyai kedua bentuk agglutinins

Golongan Darah

Golongan Rh (rhesus)

Rh+ punya Rh agglutinogen

Rh- tak punya Rh agglutinogen

Akan menghasilkan antiRh agglutinin jika berikatan dgn darah Rh+

Hemostasis (penghentian perdarahan)

Penghentian perdarahan (3 cara)

1) Spasme pembuluh darah

2) Pembentukan Plag Platelet

Plasma Darah

Mengandung semua element terlarut termasuk:

90% water

7% protein

3% garam, glukosa, lipids, gas, zat nutrients lain, hasil metabolik

Plasma proteins:

Albumin (60%): pengaruh thd tekanan osmotik.

Globulins (36%):

alpha dan beta globulins, transport proteins.

gamma globulins (antibodies/immunoglobulins).

proteins pembekuan (4%): mis. fibrinogen and prothrombin

EKTRAKSI VACUM DAN FORCEP

Prof. dr. TM Hanafiah, SpOG (K)
Synonym : Ventouse
Introduction : (Definition)

Vacuum is an operation for the delivery of the fetal head from the mother by use of a vacuum extractor applied to the fetal scalp on presence of maternal effort (Hughes)*.

Tujuan

Indikasi

Syarat

Klasifikasi

Metode aplikasi dan traksi

Perbandingan teknik

Dokumentasi

Ekstraksi vakum

qEkstraktor vakum adalah suatu instrumen obstetrik untuk melahirkan bayi

qAplikasi ekstraktor vakum : outlet, rendah dan tengah seperti pada ekstraksi forsep.

qprosedur rotasi tidak dilakukan
Indikasi

Janin - gawat janin- memerlukan persalinan segera

Ibu

kala dua lama

keadaan ibu dengan kontraindikasi meneran

kondisi yang memerlukan kala dua diperpendek

kelelahan ibu
Kontraindikasi - Absolut

Bukan presentasi belakang kepala, presentasi muka atau dahi

Kepala belum masuk pintu atas panggul

Pembukaan serviks tidak lengkap

Bukti klinis adanya CPD

Kontraindikasi - Relatif

preterm atau TBJ <>

penurunan kepala di panggul tengah

tidak kooperatif

Syarat

presentasi belakang kepala, janin aterm, TBJ >2500 g

kepala sudah masuk pintu atas panggul

panggul ibu adekuat dengan penilaian klinis

analgesia yg sesuai

pembukaan serviks lengkap dan ketuban pecah

kandung kencing ibu kosong

operator yg berpengalaman

fasilitas pendukung bila prosedur tidak berhasil
Upaya menghindari komplikasi

Pastikan indikasi dan syarat penggunannya

Penempatan mangkuk tepat

Hindari terjepitnya jaringan lunak ibu

Arah tarikan yang benar

Hindari kekuatan tarikan yang berlebihan

Koordinasikan tarikan dengan usaha meneran

Awasi penurunan /pengeluaran

Terapkan “the rule of threes”,penghentian tindakan
Forces in vacuum Extraction
Vacuum Devices
Kegagalan Vakum – “the Rules of Threes”
3 tarikan, pada 3 kontraksi, tidak ada kemajuan

3 kali lepas: setelah satu kali gagal, nilai ulang dengan hati-hati sebelum memasang kembali

Setelah 30 menit pemasangan tanpa kemajuan

Vakum Lepas – penyebab

Alat yang rusak menyebabkan kebocoran vakum

Tenaga tarikan yang terlalu kuat

tak dikenali adanya CPD

aplikasi pada panggul tengah

presentasi Oksiput Posterior

sikap defleksi

Arah tarikan yang kurang tepat menyebabkan kebocoran tekanan vakum

Terjepitnya jaringan lunak ibu pada jalan lahir

“MNEMONIC” EKSTRAKSI VAKUM
Fungsi forsep

Fungsi forsep obstetrik adalah sebagai berikut :

traksi kepala janin

rotasi kepala janin

fleksi kepala janin

ekstensi kepala janin

Fungsi-fungsi ini menyebabkan kompresi kepala janin

Penggunaan yang benar meminimalkan kompresi in
Indikasi

janin

Gawat janin yang membutuhkan persalinan segera

Ibu

Kala dua yang memanjang

Kondisi ibu dengan kontra indikasi untuk meneran

Kondisi yang membutuhkan kala dua diperpendek

Kelelahan ibu

Sikap kepala janin yang defleksi dan malposisi
Syarat

Kepala sudah masuk pintu atas panggul

Pembukaan serviks lengkap dan ketuban pecah

Dikenali dengan pasti posisi kepala janin

Panggul ibu adekuat

Kandung kencing ibu kosong

Analgesia yg sesuai

Operator yg berpengalaman

Fasilitas pendukung yang memadai bila tindakan gagal
Klasifikasi Persalinan dangan Ekstraksi forsep
Forsep ‘outlet

Kepala terlihat di introitus tanpa harus membuka labia

Kepala janin telah berada di dasar panggul

Sutura segitalis berada pada:

Diameter AP atau

Posisi oksiput kanan/kiri anterior atau posterior

Kapala janin berada pada atau di atas perineum
Forsep Rendah

Bagian terendah kepala ada pada station +2 atau lebih (Hodge 3-4)

dua jenis :
Rotasi 45 derajat atau kurang

Rotasi lebih dari 45 derajatForsep Tengah
Kepala sudah masuk pintu atas panggul

Bagian terendah kepala di atas station +1

Plihan lain untuk forsep tengah adalah seksio sesarea – akses untuk melakukan seksio sesarea sangat penting saat melakukan persalinan dengan forsep

Memeriksa Pemasangan – “Posisi untuk Keamanan

Ubun-ubun kecil di tengah antara daun forsep dan satu jari di atas bidang datar dari tangkai forsep dengan sutura lambdoidea satu jari di atas tiap tangkai

Masuknya daun forsep harus nyaris tak terasa dan tidak lebih dari seujung jari dapat diselipkan antara tangkai forsep dengan kepala janin

Sutura sagitalis tegak lurus terhadap bidang datar dari tangkai forsep
Forceps
“MNEMONIC” EKSTRAKSI FORSEP
Perbandingan antara vakum dengan forsep

8 randomized, prospective trials

Outcome yang dinilai

kelahiran dengan cara yang dikehendaki

kejadian seksio sesarea

keperluan akan analgesia untuk ibu

morbiditas ibu dan neonatus

Keuntungan Ekstraksi vakum

Tidak ada peningkatan morbiditas neonatus yang bermakna

Lebih sedikit membutuhkan anestasi regional/umum

Lebih sedikit trauma terhadap vagina/perineum ibu

Kerugian Ekstraksi Vakum

Sefalhematoma

perdarahan subaponeurotik (subgaleal)

Perdarahan retina pada neonatus

tidak jelas bermakna secara klinis

Cenderung gagal, perlu alternatif lain

Informasi kepada pasien kemungkinan risiko-risiko ini

Dokumentasi Persalinan dengan Tindakan

Prosedur harus tercatat dengan jelas pada setiap kasus

Dokumentasi ini harus menjelaskan intervensi dan tindakan yang telah dilakukan

Termasuk gambaran tentang cara pelaksanaan teknik tindakan dan indikasi-indikasinya

Energy Balance and Body Composition

Dr. Dedi Ardinata, M.Kes

Energy Balance

Energy is the ability to do work

Food energy is measured in terms of kcal

Energy in = energy out = energy balance

More energy in and less energy out= weight gain

Excessive kcal in terms of carbohydrates, proteins and fats contribute to weight gain

Over eating leads to weight gain!

Cont.

Glucose stored in liver and muscle glycogen

Fatty acids stored in body fat storage

Amino acids stored as body proteins

Less energy in and more energy out = weight loss

Glycogen breakdown to glucose

Brain needs constant supply of glucose

Body fat stores to provide energy

Body protein stores to provide energy

Deprived situation

Cont.

When fasting continues after glycogen depletion:

Breakdown of amino acids to make glucose

Liver converts fat to ketone bodies

Serves as an alternate source of energy to the brain

Ketone body production helps to reduce the use of AA

One pound of body fat = ~3500 kcal

A deficit of 500 kcal per day should contribute to one pound weight loss per week

Cont.

Recommended weight loss:

Half pound to one pound weight loss per week

Gradual weight loss versus rapid weight loss

Severely restrictive diet may lead to:

Loss of lean body mass

Cause deficiency state

Cause a cycle of Yo Yo pattern

Eventual weight gain plus more

Change body composition

Food Composition

How food energy measured

Food is measured in kcal

Heat required to raise one Kg of water to one degree centigrade

Carb 4 kcal per gram

Lipids 9 kcal per gram

Proteins 4 kcal per gram

Alcohol 7 kcal per gram

Cont.

Bomb calorimetry:

Instrument that measures the heat that is given off when foods are burned, and oxygen is consumed

Direct calorimetry measures the amount of heat generated

Indirect calorimetry measures the amount of oxygen consumed

Human body versus the instrument

Hunger and Appetite

Food choices we make ; reasons to eat

Do we eat because we are hungry or force of habit

Hypothalamus as a control center for hunger

Sends messages about satiety

Hunger:

Initiates eating; the need to eat

physiological factors

The stomach is empty;

Cont.

The gastric contractions

GI hormones initiate hunger

No nutrients present in the small intestine

Hunger pangs

Body’s response to hunger adapts to changes in food intake

Restrictive food intake; pangs of hunger; adjustment

Over eating; stomach capacity increased

High fat meals; GI tract adapts to increase demand

Cont.

Appetite:

Desire to eat; initiates eating

Learned response triggered by senses

Need not be hungry to eat; external and internal cues

Sight; small and aroma; the thought and the discussion on food

Sight of favorite dessert after a full meal!

Passing the cafeteria

Cont.

Satiety:

The feeling of fullness after eating

Signals to stop eating

Hunger and satiety; mixed signals under stress

Person under stress may not eat, though hungry

Negative and positive stresses (DESSERTS)

Depression and anxiety

May need medical intervention

Energy Expenditure

Thermogenesis: Body’s generation of heat

Three main categories of thermogenesis affect body’s total energy expenditure:

Basal metabolism (basal thermogenesis)

Physical activity (exercise induced thermogenesis)

Thermic effects of food (diet induced thermogenesis)

Basal Metabolism:

Energy required to maintain life when body is at complete rest

Cont.

The basal metabolic rate (BMR):

Rate of energy use for metabolism after a 12 hour fast

No physical activity and emotional rest

Expressed as kcal per kg of body weight per hour

Check page 249; table 8-3; BMR from body weight

Factors that affect BMR:

Age decreases with age

Height Higher in taller people

Cont.

Body Composition higher with more lean mass

Sex higher in males

Growth & pregnancy increase

Body surface area increase

Cold and hot temp. increase

Thyroid harmone levels increase or decrease by 50%

Smoking and caffeine increase

Fasting and starvation lower

Malnutrition lower

Fever and stress increase 7% per degree

Sleep lowest

Adaptive thermogenesis:

The adjustment the body makes towards energy expenditure due to environmental changes, such as cold and hot temperatures and physiological changes, such as stress and trauma

Cont.

Physical Activity: (exercise induced)

Extra energy needed to provide nutrients, oxygen and to eliminate waste

Energy required depends on:

Muscle mass

Intensity of physical exertion, duration and type activity

Body weight

Check page 248. Table: 8-2

Thermic effect of food:

~10% of total intake

Greater for carb foods than high fat foods

Estimating Energy Requirements

Factors to consider include energy spent on:

Basal metabolism

Physical activity

Digestion and metabolism of foods

Factors included in the calculation of energy:

Age, gender and activity factor

Simple measure:

Men kg times 24

Women kg times 23

Cont.

Body weight and composition:

Direct measure of body composition not possible

Body weight= fat + lean tissue (including water)

What is an ideal body weight?

Not a goal for estimating weight status ( not realistic)

Women: first 5 feet=100 pounds; add 5 pounds to each inch after

Men: first 5 feet=106 pounds; add 6 pounds to each inch after

10% allowance given for large body frame,or minus 10% for smaller frame

Cont.

Harris-Benedict equation:

Weight in kg and height in centimeters

1 kg=2.2 pounds

1 inch=2.54 cms

Male:

66.5+13.7 (weight)+5.0 (height)- 6.75 (age)

Women:

655+9.56 (weight)+1.85 (height0-4.68 (age)

Cont.

Add activity factor to the energy calculated

Levels of intensity and activity factor on page:250

Depends on FITT

Frequency

Intensity

Time

Type

Aerobic workout; cardio-vascular strength

Anaerobic: Strength; surge of energy under short periods of time

Body Mass Index (BMI)

BMI:

An index of a person’s weight in relation to his height

Calculated by dividing the weight in kg by the height in cm squared

Preferred way of evaluating the weight status

BMI of less than 20 underweight

BMI 20-25 normal

BMI 25-30 overweight

BMI of more than 30 obese

Cont.

Fat distribution on body an important factor

Central obesity linked with increased risks for heart disease, stroke, diabetes, hypertension, and certain types of cancer

Are you an apple or a pear?!

Apple shape: upper body fat; android obesity

Pear shape: lower body fat; gynoid obesity

The J shaped curve explain the relationship between BMI and mortality

Healthy and Obese Body Composition

Highlight Section

Weight loss diet: low carb and high protein diet

Steaks without potatoes

Meatballs without pasta

Promise dramatic weight loss

Use sophisticated terms to lure people

What is the effect on the body, especially kidneys with such high protein intake

How long a person can stop from eating the carb foods that supply the main fuel to the body

High carb intake does not cause insulin resistance; obesity does