- Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dgn lahirnya bayi
- Kala dua dikenal juga sebagai kala pengeluaran
TANDA DAN GEJALA KALA DUA PERSALINAN
- Beberapa tanda dan kala dua persalinan
* Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dgn terjadinya kontraksi
* Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pd rektum dan/atau vaginanya
* Perineum terlihat menonjol
* Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka
* Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
- Diagnosis kala dua persalinan dpt ditegakkan atas dasar hasil pemeriksaan dlm yg menunjukkan :
* Pembukaan serviks telah lengkap,
* Terlihatnya bagian kepala bayi pd introitus vagina
PERSIAPAN PENOLONG PERSALINAN
- Menerapkan upaya pencegahan infeksi Þ
* Cuci tangan,
* Memakai sarung tangan dan
* Perlengkapan pelindung pribadi
* Persiapan tempat persalinan, peralatan dan bahan
* Persiapan tempat dan lingkungan utk kelahiran bayi
* Persipan ibu dan keluarga
~ Asuhan sayang ibu
- Anjurkan keluarga utk mendampingi ibu selama persalinan
- Anjurkan keluarga utk terlibat dlm asuhan ibu
- Berikan dukungan dan semangat pd ibu dan anggota keluarganya
- Tentramkan hati ibu selama kala dua persalinan
- Saat pembukaan lengkap, jelaskan pd ibu utk hanya meneran apabila ada dorongan kuat utk meneran
- Anjurkan ibu utk minum selama kala dua persalinan
~ Membersihkan perineum ibu
- Bersihkan vulva dan perineum ibu secara lembut dgn menggunakan air matang (Disenfeksi tingkat tinggi), dan gulungan kapas atau kassa yg bersih
~ Pengosongan kandung kemih
- Anjurkan ibu utk berkemih sedikitnya setiap 2 jam, atau lebihsering atau bila kandung kemih terasa ibu penuh
- Jangan melakukan kateterisasi kandung kemih secara rutin sebelum / setelah kelahiran bayi dan/atau plasenta
AMNIOTOMI
- Jika selaput ketuban belum pecah dan pembukaan telah lengkap lakukan amniotomi
- Perhatikan warna air ketuban saat dilakukan amniotomi
- Jika ada pewarna mekonium pd air ketuban, perlu dilakukan persiapan dan upaya antisipatif utk melahirkan bayi dgn cairan ketuban yg mengandung mekonium
PENATALAKSANAAN FISIOLOGI KALA DUA PERSALINAN
- Penatalaksanaan fisiologi kala dua persalinan Þ peristiwa normal yg akan diakhiri dgn kelahiran normal tanpa adanya intervensi
- Saat pembukaan sudah lengkap, anjurkan ibu utk meneran sesuai dgn dorongan alamiahnya, dan beristirahat di antara kontraksi.
- Kontraksi uterus yg mendorong bayi keluar dari jalan lahir dan meneran Þ upaya bantuan terhadap kontraksi uterus utk melahirkan bayi
Memulai Meneran
- Bila sudah mendapatkan tanda pasti kala dua persalinan, tunggu sampai ibu merasakan adanya dorongan spontan utk meneran
- Teruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi
MEMANTAU SELAMA PENATALAKSANAAN KALA DUA PERSALINAN
- Lanjutkan penilaian kondisi ibu dan janin serta kemajuan persalinan selama kala dua persalinan secara berkala
- Periksa dan catat:
* Nadi bu setiap 30 mnt
* Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 mnt
* DJJ setiap selesai meneran
* Penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen setiap 30 mnt dan pemeriksaan dlm setiap 60 mnt atau kalau ada indikasi
* Warna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah (jernih atau bercampur mekonium atau darah)
* Apakah ada presentasi mejemuk (misalnya tangan) atau tali pusat berada di samping atau di atas kepala
* Putaran paksi luas segera setelah kepala bayi lahir
* Adanya kehamilan kembar yg tdk diketahui sebelumnya
* Semua pemeriksaan dan intervensi yg dilakukan pd catatan persalinan
POSISI IBU SAAT MENERAN
- Bantu ibu utk memperoleh posisi yg paling nyaman baginya
- Ibu dapat berganti posisi secara teratur selama kala dua persalinan karena hal ini sering mempercepat kemajuan persalinan
- Posisi duduk (Gambar 3-1) atau setengah duduk sering nyaman bagi ibu dan ia bisa beristirahat dgn mudah di anatra kontraksi jika merasa lelah, keuntungannya memudahkan melahirkan kepala bayi
Jongkok atau berdiri (Gambar 3-2) dapat membantu mempercepat kemajuan kala dua persalinan dan mengurangi rasanyeri yg hebat
- Merangkak atau berbaring miring ke kiri (Gbr 3-3) bisa lebih nyaman dan lebih efektif baginya untuk meneran
Cara Meneran
- Anjurkan ibu utk meneran sesuai dgn dorongan alamiahnya selama kontraksi
- Jangan anjurkan utk menahan nafas pd saat meneran
- Anjurkan ibu utk berhenti meneran dan beristirahat di antara kontraksi
- Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin merasa lebih mudah utk meneran jika ia menarik lutut ke arah dada dan menempelkan dagu ke dada
- Anjurkan ibu utk tdk mengangkat bokong saat meneran
- Jangan melakukan dorongan pd fundus utk membantu kelahiran bayi
KELAHIRAN BAYI
Posisi Ibu Saat Melahirkan
- Perbolehkan ibu utk mencari posisi apapun yg nyaman baginya, tapi itu tdk boleh melahirkan bayi pd posisi berbaring telentang
Pencegahan Laserasi
- Laserasi spontan pd vagina atau perineum dpt terjadi saat bayi dilahirkan Þ saat kelahiran kepala dan bahu
- Kejadian laserasi meningkat jika bayi dilahirkan terlalu cepat dan tdk terkendali
- Jalin kerjasama dgn ibu selama persalinan dan gunakan manuver tangan yg tepat utk mengendalikan kelahiran bayi serta membantu mencegah terjadinya laserasi
Episiotomi rutin tidak boleh dilakukan karena dapat menyebabkan:
* Meningkatnya jlh darah yg hilang dan risiko hematoma
* Lebih sering meluas menjadi laserasi derajat tiga atau empat dibandingkan dgn laserasi derajat tiga atau empat yg terjadi tanpa episiotomi
* Meningkatnya nyeri pascapersalinan
* Meningkatnya risiko infeksi
Indikasi utk melakukan episiotomi utk mempercepat kelahiran bayi bila didapat:
* Gawat janin
* Penyulit kelahiran pervaginam (sungsang, distosia bahu, ekstraksi forceps, ekstraksi vakum)
* Jaringan parut pd perineum / vagina yg memperlambat kemajuan persalinan
- Saat kepala bayi mendorong / membuka vulva sekitar 5-6 cm, letakkan kain atau handuk bersih di atas perut ibu utk mengeringkan bayi segera setelah bayi lahir
- Letakkan kain bersih dan kering yg dilipat 1/3 nya dibawah bokong ibu
- Lindungi perineum dgn satu tangan dan letakkan ibu jari dan 4 jari tangan tersebut di lipat paha pd kedua sisi perineum
- Letakkan tangan yg lain pd kepala nayi
- Perhatikan perineum saat kepala keluar dan dilahirkan
- Usap muka bayi dgn kain / kasa bersih atau disinfeksi tingkat tinggi utk membersihkan mulut dan hidung bayi dari lendir dan darah
Periksa tali pusat pd leher
- Setelah kepala bayi lahir, minta ibu utk berhenti meneran dan bernafas ceoat
- Raba leherbayi apakah ada lilitan tali pusat
Melahirkan bahu
- Tunggu hingga terjadi kontraksi selanjutnya dan awasi rotasi spontan kepala bayi
- Setelah kontraksi eksternal, letakkan satu tangan pd masing2 sisi kepala bayi dan beritahukan pd ibu utk meneran pd kontraksi berikut
- Lakukan tarikan perlahan ke arah bawah dan luar secara lembut (kearah tulang punggung ibu) hingga bahu anterior tanpak di bawah arkus pubis
- Angkat kepala bayi ke arah atas dan luar (mengarah kelangit-langit) utk melahirkan bahu posterior bayi
Tanda-tanda dan gejala-gejala distosia bahu :
* Kepala bayi lahir tapi tetap berada di vagina
* Kepala bayi tdk melakukan putaran paksi luar
* Kepala bayi sangkut di perineum, seperti masuk kembali ke dlm vagina (kepala kura-kura)
Melahirkan sisa tubuh bayi
- Saat bahu posterior, selipkan tangan pd bagian bawah (posterior) kepala bayi kearah perineum dan biarkan bahu dan bagian tangan bayi lahir ke tangan yg ini
- Ginakan jari2 tangan yg sama utk mengendalikan kelahiran siku dan tangan pd sisi posterior bayi pd saat melewati perineum
- Gunakan tangan yg berada di belakang (posterior) utk menahan tubuh bayi saat lahir (Gambar 3-8)
- Gunakan tangan bagian depan (anterior) utk melahirkan bahu anterior dan utk mengendalikan kelahiran siku dan tangan anterior bayi
- Setelah kelahiran tubuh dan lengan, sisipkan tangan bagian depan (anterior) di punggung bayi ke arah bokong dan kaki bayi utk menahan laju kelahiran bayi saat kaki lahir (Gambar 3-8)
- Sisipkan jari telunjuk dari tangan yg sama diantara kaki bayi, pegang dgn mantap bagian mata kaki bayi dan baru lahirkan kakinya secara hati2 (Gambar 3-8)
- Baringkan bayi di atas kain atau handuk yg terletak di perut ibu Þ kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuh
Mengeringkan dan merangsang bayi
- Segera keringkan dan rangsang bayi dgn kain atau selimut di atas perut ibu
- Pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup dgn baik
Memotong tali pusat
- Gunakan klem disinfeksi tingkat tinggi atau steril, klem tali pusat 3 cm dari pusat bayi
- Lakukan pengurutan pd tali pusat dari klem kearah ibu
- Pasang klem kedua pd sisi ibu 2 cm dari klem pertama
- Pegang tali pusat diantara kedua klem utk melindungi bayi
- Gunakan tangan yg lain utk memotong talipusat diantara kedua klem tersebut dgn mengunakan guntung disinfeksi tingkat tinggi atau steril (Gambar 3-9)
wah.... tambah sayang ibu.....
BalasHapuspengetahuan singkat saat istri sedang merintih sakit melahirkan.
BalasHapusthanks ak msh bisa minta kala4?
BalasHapusaku sangat terbantu bisa minta kala4 mas?
BalasHapus