Minggu, 08 Februari 2009

SKIZOFRENIA, GGAN SKIZOTIPAL, GGAN WAHAM. SKIZOFRENIA

Definisi : Suatu kumpulan gangguan yg mempunyai manifestasi berupa gangguan yg karateristik pada proses pikir, alam perasaan dan tingkah laku.
 Ggan proses pikir dgn adanya perubahan mengenai pembentukan konsep yg dpt menjurus menjadi misinterpretasi terhadap realitas dan kadang2 berupa waham atau halusinasi yg muncul sebagai perlindungan secara psikologik.

Perubahan alam perasaan termasuk respons emosional yg ambivalen, datar, tidak sesuai (inappopriate) dan kehilangan empati terhadap individu lain.
Ggan tingkah laku dapat berupa withdrawal regresif dan bizarre.
Penderita Skizofrenia dalam bentuk yg paling hancur  menarik dirinya kedalam dunia fantasinya sehingga adat istiadat, kebiasaan sosial dan perawatan terhadap diri tidak dihiraukan lagi oleh penderita.
Penyebab
1. Faktor organik :
a.Faktor genetik
b.Faktor biokimia
c.Faktor endokrin
d.Faktor toksik
e.Faktor neurologik

2. Faktor psikososial :
a. Faktor konflik intrapsikik
b. Defek dalam hubungan ibu dan anak.
c. Komunikasi patologik
d. Interaksi keluarga yg patologik e. Teori sosio kultural.

Perjalanan penyakit
 bervariasi, tidak selalu bersifat kronis atau memburuk (deteriorating) 
Berkelanjutan
Episodik dengan kemunduran progresif.
Episodik dgn kemunduran stabil.
Episodik berulang
Remisi tak sempurna
Remisi sempurna.


Gejala-gejala
Thought insertion, withdrawal, broadcasting.
Waham
Halusinasi
Inkohorentia, pembicaraan yg tidak relevan atau neologisme.
Perilaku katatonik: gaduh gelisah, fleksibilitas serea, negativisme, mutisme dan stupor.
G/negatif : apatis, bloking, afek tumpul atau tidak wajar (inappropiate), penarikan diri dari pergaulan sosial, kinerja sosial menurun.
Tipe-tipe
Skizofrenia paranoid
Skizofrenia hebefrenia
Skizofrenia katatonia
Skizofrenia tak terinci (Undifferentiated)
Depresi pasca skizofrenia
Skizofrenia residual
Skizofrenia simpleks.
SKIZOFRENIA PARANOID.
Tipe skizofrenia yg plng sering dijumpai.
Kriteria umum diagnosis skizofrenia harus dipenuhi.
Gambaran klinis didominasi oleh waham, sering bersifat paranoid dan halusinasi, terutama hal.pendengaran dan ggan persepsi lainnya.
G/afektif, dorongan kehendak dan pembica-raan, dan G/katatonik tidak menonjol.


Selalu dijumpai ggan suasana perasaan (afektif) berupa iritabilitas,kemarahan yg tiba2, ketakutan, kecurigaan, tidak serasi.
Perjalanan penyakit : dapat episodik dgn remisi sebahagian atau sempurna, atau menjadi kronis.
Onset cenderung pada usia lb tua dari dp bentuk hebefrenia dan katatonia.
SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
Kriteria umum diagnosis skizofrenia harus dipenuhi.
Perubahan afektif tampak jelas, dangkal dan tak wajar.
Waham dan halusinasi mengambang dan terputus-putus (fragmentary).
Sering disertai cekikikan (giggling), rasa puas diri, senyum sendiri, sikap angkuh, tertawa menyeringai, mannerisme, mengi-bul secara seloroh, hipokondrik  sifat kekanak-kanakan.


Perilaku tak bertanggung jawab dan sulit diramalkan, menyendiri, tampa tujuan.
Proses pikir mengalami disorganisasi, pembicaraan tak menentu, inkohorensia.
Onset biasanya umur 15 – 25 thn.
Pramorbid kepribadian pemalu, suka menyendiri.
Prognosa buruk karena gejala negatif sangat cepat berkembangnya.
SKIZOFRENIA KATATONIK
Kriteria umum diagnosis skizofrenia harus dipenuhi.
Ggan psikomotor sangat menonjol, berva-riasi antara kondisi ekstrem hiperkinesis dan stupor.
G/: stupor, gelisahnegativisme, katalepsi, fleksibilitas serea, otomatisme.
SKIZOFRENIA TAK TERINCI (UNDIFFERENTIATED)
Kriteria umum diagnosis skizofrenia harus dipenuhi.
Gejala tidak ada yg sesuai dgn tipe paranoid, hebefrenik ataupun katatonik.

DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA
Suatu episode depresi yg mungkin berlang-sung lama dan timbul sesudah suatu sera-ngan ggan skizofrenia, minimal 1 thn.
Beberapa G/skizofrenia harus ada, tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya.
G/depresi ini selalu diikuti dgn peningkatan unt bunuh diri.
G/ depresi harus menonjol dan menggang-gu, dan telah ada minimal 2 minggu.
SKIZOFRENIA RESIDUAL
Suatu stadium kronis dari skizofrenia yg lebih lanjut ditandai dgn gejala negatif yg panjang, walaupun belum tentu irreversibel.
G/negatif : perlambatan psikomotor, aktivitas menurun, afek tumpul, sikap pasif tak punya inisiatif, banyak diam, perawatan diri buruk, kinerja sosial buruk.
Keadaan ini sudah berlangsung 1 thn.
SKIZOFRENIA SIMPLEKS
Suatu kelainan yg tidak lazim dimana ada perkembangan yg bersifat perlahan tetapi progresif mengenai keanehan tingkah laku, ketidak mampuan unt memenuhi tuntutan masyarakat dan penurunan kinerja secara menyeluruh.
Waham, halusinasi tidak ada.
Dapat berkembang menjadi gelandangan, pendiam, malas, tanpa tujuan.
Penarikan diri secara sosial.

GGAN SKIZOTIPAL
Ggan yg ditandai secara khas oleh perilaku yg eksentrik, tidak dijumpai anomali skizo-frenia tidak pernah dijumpai, dan tidak ada ggan yg dominan dari salah satu G/ ini :
Afek yg tak wajar menyempit  individu tanpak dingin tak bersahabat.
Perilaku/penampilan yg aneh dan eksentrik.

Hub sosial yg buruk dgn orang lain, tendensi menarik diri.
Kepercayaan yg aneh atau pikiran magik, yg mempengaruhi perilaku yg tdk sesuai dgn norma2 budaya.
Kecurigaan/ide paranoid.
Pikiran obsesi yg sering tidak terkendali yg berisi seksual dan agresif.
Ada ilusi, depersonalisasi, derealisasi.



Pikiran sirkumtansialiti, penuh kiasan, sangat terinci dan stereotipik  pembica-raan menjadi aneh.
Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yg bersifat sementara dgn ilusi yg kuat, halusinasi pendengaran, gagasan mirip waham yg terjadi tanpa provokasi dari luar.
GGAN WAHAM
Kelompok ini ditandai secara khas oleh ber-kembangnya waham yg umumnya menetap dan kadang2 bertahan seumur hidup.
Waham dapat berupa waham kejaran, hipokondrik, kebesaran, cemburu, tubuhnya dibentuk secara abnormal,merasa dirinya bau dan homoseks.
Tidak dijumpai G/ lain, hanya depresi bisa terjadi secara intermitten.

Onset biasanya pada usia pertengahan, tetapi kadang2 yg berkaitan dgn bentuk tubuh yg salah dijumpai pd usia muda.
Isi waham dan waktu timbulnya sering dihubungkan dgn situasi kehidupan individu, mis waham kejaran pd kelompok minoritas.



Terlepas dari perbuatan dan sikapnya yg berhubungan dgn wahamnya, afek dan pembicaraan dan perilaku orang tersebut adalah normal.
Waham ini minimal telah menetap selama 3 bulan.
IV.GGAN SUASANA PERASAAN (AFEKTIF)
Ggan suasana perasaan (Afektif)
A. Elasi Episoda mania : 1.Hipomania 2.Mania tanpa gejala psikotik
3.Mania dengan gejala psikotik

B. Depresi  Episoda depresi : 1.Episoda depresi ringan dengan atau
tanpa gejala somatik. 2.Episoda depresi sedang dgn atau tanpa
gejala somatik. 3.Episoda depresi berat tanpa G/psikotik. 4.Episoda depresi berat dgn G/psikotik
HIPOMANIA
Ggan suasana perasaan dan perilakunya menonjol, tanpa waham dan halusinasi dan derajatnya lb ringan dari mania.
Gejala-gejalanya:
Peningkatan ringan dari suasana perasaan yg menetap beberapa hari berturut-turut.
Peningkatan energi dan aktivitas, perasaan sejahtera yang mencolok.
Peningkatan kemampuan unt bergaul, ber-cakap, keakraban yg berlebihan, peningka-tan energi seksual dan pengurangan kebu-tuhan tidur.

Keadaan diatas tidak sampai menjurus kepada kekacauan berat dalam pekerjaan atau penolakan oleh masyarakat.
Kadang2 dijumpai lekas marah, sombong, perilaku tidak sopan dan mengesalkan.
Konsentrasi dan perhatian berkurang  tdk bisa duduk dgn tenang bersantai atau menikmati hiburan.
Agak suka menghamburkan uang/boros.
Gejala ini sudah harus ada beberapa hari berturut-turut.
MANIA TANPA GEJALA PSIKOTIK
Suasana perasaan meninggi tdk sepadan dgn keadaan individu, dapat bervariasi antara keriangan seolah-olah bebas dari masalah apapun sampai keadaan eksitasi yg hampir tak terkendali.
Energi meningkat aktivitas >>, bicara banyak, kebutuhan tidur berkurang.
Pengendalian kelakuan sosial terganggu.
Sulit mempertahankan perhatian.
Harga diri membubung, terlalu optimis dgn pemikiran2 yg serba hebat.

Membuat rencana2 yg tdk praktis, boros yi membelanjakan uang secara serampangan.
Menjadi agresif, bersifat cinta kasih.
Berkelakar pada suasana yg tdk tepat.
Mudah tersinggung, curiga.
Onset paling sering pd usia 15-30 thn.
Episoda ini sudah berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu dan cukup berat sehingga mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan biasa dan aktivitas sosial.
MANIA DGN GEJALA PSIKOTIK
Harga diri yg tinggi, gagasan kebesaran berkembang menjadi waham besar dan waham religius.
Curiga berkembang menjadi waham kejar.
Percepatan bicara , menjadi inkohorensia.
Aktivitas yg hebat menjurus kpd agresivitas.
Mengabaikan makan, minum dan kesehatan pribadi dapat  dehidrasi dan yg lainnya.
Waham, halusinasi dpt serasi atau tidak serasi.
EPISODE DEPRESI
Gejala meliputi :
A.1. Suasana perasaan depresif.
2. Kehilangan minat atau kegembiraan.
3. Berkurangnya energi  mudah lelah
walau bekerja hanya sedikit., aktivitas
berkurang.

B.1. Konsentrasi dan perhatian berkurang
2. Harga diri dan kepercayaan diri
berkurang.
3. Gagasan ttg perasaan bersalah dan tak
berguna, bahkan pd episode yg ringan.
4. Pandangan masa depan yg suram dan
pesimistik.
5. Gagasan atau perbuatan membahaya-
kan diri atau bunuh diri.
6. Tidur terganggu.
7. Nafsu makan berkurang.



 Dpt terjadi anxietas, gelisah, agitasi pd kasus2 tertentu yg lb menonjol dari depre-sinya.
EPISODE DEPRESI RINGAN
Ada 2 dari G/ A dan 2 dari G/ B pada episode depresi yg sudah berlangsung selama 2 minggu.
Os biasanya resah, agak sukar meneruskan pekerjaan dan kegiatan sosial biasa, namun tidak berhenti berfungsi samasekali.
Dapat disertai atau tanpa gejala somatik.
G/ somatik yang ditemukan meliputi empat atau lebih gejala. Kalau kurang harus terlihat sangat berat.
EPISODE DEPRESI SEDANG
Ada 2 dari G/ A, dan 3-4 dari G/ B.
Sudah berlangsung minimal 2 minggu.
Disini terlihat os mengalami kesulitan yg nyata unt meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga.
Dapat tanpa atau disertai dengan gejala somatik.
G/ somatik harus 4 atau lebih gejala, kalau kurang harus terlihat sangat berat.
EPISODE DEPRESI BERAT TANPA G/ PSIKOTIK.
Ada 3 G/ A dan 4 G/ B yg kelihatan berat.
Episode 2 minggu, kalau terlihat sangat berat bisa kurang dari 2 minggu.
Os sangat terbatas unt meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga.
Os terlihat tegang, gelisah, harga diri yg hilang, perasaan diri tak berguna.
Bunuh diri merupakan hal yg sangat berbahaya.
G/ somatik selalu ada menyertai.

EPISODE DEPRESI BERAT DGN G/ PSIKOTIK
Gejala A dan B semuanya ada, disertai waham, halusinasi atau stupor depresif.
Waham meliputi ide ttg dosa, kemiskinan, malapetaka yg mengancam dan os merasa bertanggung jawab unt hal tsb. Waham ini dapat serasi atau tak serasi.
Halusinasi biasanya auditorik atau olfaktorik berupa suara yg menghina atau menuduh dan bau kotoran atau daging busuk.
Retardasi psikomotor s/d stupor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kalau udah di baca beri komentar ya....