Faktro Penyebab Diare 
1. Faktor infeksi 
a. Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan  makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak meliputi infeksi enternal sebagai berikut :
- Infeksi bakteri : vibrio, E. Coli, Salmonella, Stigella, Campilobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.
- Infeksi Virus : Entrovirus (Virus Echo, Coxsackie, Poliomielitis)
- Infeksi parasit : cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides)
b. Infeksi parental ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti : otitis media akut (OMA), tonsilitis / tonsilofaringis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya
2. Faktor  Malabsorsi 
 Malabsorsi karbohidrat disakarida
3. Faktor makanan, makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan 
4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (Jarang, tetapi dapat terjadi pada anak          yang lebih besar)
         (Ngastiyah, 2003)
5.  Faktor-Faktor yang Meningkatkan Resiko Diare 
1. Faktor lingkungan 
• Pasokan air tidak memadai 
• Air terkontaminasi tinja 
• Fasilitas kebersihan kurang 
• Kebersihan pribadi buruk, misalnya tidak mencuci tangan setelah buang air 
• Kebersihan rumah buruk. Misalnya tidak membuang tinja anaak di WC 
• Metode penyiapan dan penyimpanan makanan tidak higienes . Misalnya makanan dimasak tanpa dicuci terlebih dahulu atau tidak menutup makanan yang telah dimasak.
2. Praktik penyapihan yang buruk 
• Pemberian susu eksklusif dihentikan sebelum bayi berusia 4-6 bulan dan melalui pemberian susu melalui botol
• Berhenti menyusui sebelum anak berusia setahun 
3. Faktor individu 
• Kurang gizi 
• Buruk atau kurangnya mekanisme pertahanan alami tubuh. Misalnya, diare lebih lajim terjadi pada anak-anak, baik yang mengidap campak atau yang mengalami campak.
4. Produksi asam lambung berkurang 
5. Gerakan pada usus berkurang yang memengaruhi aliran makanan yang normal 
(Savitri, 2002)
6.  Pencegahan Diare 
• Beri ASI eksklusif sampai empat atau enam bulan dan teruskan menyusui sampai setidaknya setahun.
• Hindari pemberian susu botol.Setelah usia 4-6 bulan, berikan makanan yang bergizi, bersih dan aman untuk mulai menyapih.
• Gunakan makanan matang yang baru dimasak untuk memberi makan anak-anak.
• Bersihkan wadah yang digunakan untuk mengumpulkan  dan menyimpan air minum setiap hari.
• Jika anda tidak yakin tentang kualitas  air minum, rebuslah selama 10 menit dan tutuplah serta simpanlah dalam wadah yang sama.
• Hindari kontak antara tangan dan air minum ketika menyajikannya
• Cucilah tangan dengan sabun dibawah air yang mengalir sebelum memberi makan anak, memasak, setelah pergi ke WC atau membersihkan anak.
• Buanglah tinja yang dikeluarkan anak dalam WC segera mungkin.
• Segeralah cuci baju yang terkena tinja anak dengan air hangat.
• Berikan imunisasi campak kepada akan pada usia sembilan bulan karena resiko diare parah dan malnutrisi yang mengikutinya lebih tinggi. Setelah infeksi campak.
• Pastikan bahwa daerah dimana anak bermain atau merangkak tetap bersih. Cucilah mainan yang anak mainkan secara teratur.
    
7.  Cara Pemberian Cairan dalam Terapi Dehidrasi 
a. Belum ada dehidrasi 
Peroal sebanyak anak mau minum (ad libitum) atau 1 gelas tiap defekasi.
b. Dehidrasi ringan 
1 jam pertama : 25-50 ml / kg BB peroral (intragastrik), selanjutnya : 125 ml / Kg BB / hari ad libitum.
c. Dehidrasi berat 
  Untuk anak umur 1 bulan – 2 tahun berat badan 3 – 10 kg. 
1 jam pertama : 
40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg BB / menit (set infus berukuran 1 ml = 15 tetes) atau 13 tetes / kg BB / menit (Set infus 1 ml = 20 tetes).
7 Jam berikutnya : 
12 ml / kg BB / Jam = 3 tetes / kg / BB / menit (Set infus berukuran 1 ml = 15 tetes) atau 4 tetes / kg / BB / menit (set infus 1 ml = 20 tetes).
16 jam berikutnya : 
125 ml / kg BB oralit peroral atau intragastrik. Bila anak tidak mau minum dapat diteruskan  dengan DG 11 intravena 2 tetes / kg / BB / menit (1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes / Kg / BB / menit. (1 ml = 20 tetes).
(Ngastiyah, 2003).
8. Pengobatan untuk diare 
          a. Obat anti sekresi 
Asetosal dosis 25 mg / tahun dengan dosis minimun 30 mg klorpromazin. Dosis 0,5 – 1 mg / kg BB / hari  
          b. Obat spasmolitik 
Umumnya obat spasmolitik seperti papverim, ekstrak beladora, opium loperamid tidak digunakan untuk mengatasi diare akut lagi.
        c. Antibiotik 
Umumnya antibiotik tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas. Bila penyebab kolera, diberikan tetrasiklin 25-50 mg / KG / BB / hari. Antibiotik juga diberikan bila terdapat penyakit penyerta seperti : OMA, faringitis, bronkitis atau bronkopneumonia.
(Ngastiyah, 2003).
 
 
obat diare buat ibu yg lagi hamil apa?diare cair berbusaa..mohon tanggapannya
BalasHapussip...lagi kena diare mendadak nih...lagi nyari tw apa penyebabnya..tks ya...mampir juga ke blog ku:
BalasHapushttp://loviabatikdancraft.blogspot.com/
thanks bwadd referensinya
BalasHapusmkasiiihhhhhhhhhhh
BalasHapussobat, ada yang perlu saya tahu.
BalasHapusyaitu penyebab diare pada penderita diabetes.
bagaimana ?
ada informasi kah ?
salam