Senin, 19 Januari 2009

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM MUSKULUSCLETAL

PENDAHULUAN:
Tulang manusia saling berhubungan satu dengan yang lain dalam berbagai bentuk untuk memperoleh fungsi sistem muskuluskletal yang optimal. Aktivitas gerak tubuh manusia tergantung pada efektifnya interaksi antara sendi yang normal dengan unit-unit neuromuscular yang menggerakkannya .
Cedera pada satu bagian system muskuloskeletal biasanya menyebakan cedera atau disfungsi struktur di sekitarnya dan struktur yang dilindungi atau disangganya. Penanganan cedera system muskuloskletal, meliputi pemberian dukungan pada bagian yang cedera sampai penyembuhan selesai. Dukungan dapat diperoleh, baik secara eksternal maupun internal. Setelah efek cedera dan nyeri hilang, usaha penanganan difokuskan pada pencegahan fibrosis, kekakuan pada organ yang cedera dengan cara latihan yang baik, proses penyembuhan dan pengembalian fungsi dapat dipercepat dengan terapi fisik.
FRAKTUR
Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang / retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya.

Jenis patah tulang
Patah tulang tertutup (patah tulang simplek).
Tulang yang patah tidak tampak dari luar.
Patah tulang terbuka (patah tulang majemuk).
Tulang yang patah tampak dari luar karena tulang telah menembus kulit atau kulit mengalami robekan. Patah tulang terbuka lebih mudah terinfeksi.
Patah tulang kompresi (patah tulang karena penekanan).
Merupakan akibat dari tenaga yang menggerakkan sebuah tulang melawan tulang lainnya atau tenaga yang menekan melawan panjangnya tulang
Patah tulang karena tergilas.
Tenaga yang sangat hebat menyebabkan beberapa retakan sehingga terjadi beberapa pecahan tulang.
Patah tulang avulsi.
disebabkan oleh kontraksi otot yang kuat, sehingga menarik bagian tulang tempat tendon otot tersebut melekat.
Patah tulang patologis.
Terjadi jika sebuah tumor (biasanya kanker) telah tumbuh ke dalam tulang dan menyebabkan tulang menjadi rapuh
Penyebab
Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari cedera, seperti kecelakan mobil, olah raga atau karena jatuh.Patah tulang terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang.
Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh:
Arah, kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan tulang
Usia penderita
Kelenturan tulang
Jenis tulang.
Dengan tenaga yang sangat ringan, tulang yang rapuh karena osteoporosis atau tumor bisa mengalami patah tulang.
Gejala:
Nyeri biasanya merupakan gejala yang sangat nyata. Nyeri bisa sangat hebat dan biasanya makin lama makin memburuk, apalagi jika tulang yang terkena digerakkan. Menyentuh daerah di sekitar patah tulang juga bisa menimbulkan nyeri. Alat gerak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga penderita tidak dapat menggerakkan lengannya, berdiri diatas satu tungkai atau menggenggam dengan tangannya.Darah bisa merembes dari tulang yang patah (kadang dalam jumlah yang cukup banyak) dan masuk kedalam jaringan di sekitarnya atau keluar dari luka akibat cedera.
Diagnosa:
Foto rontgen biasanya bisa menunjukkan adanya patah tulang.Kadang perlu dilakukan CT scan atau MRI untuk bisa melihat dengan lebih jelas daerah yang mengalami kerusakan.Jika tulang mulai membaik, foto rontgen juga digunakan untuk memantau penyembuhan.
Pengobatan:
Tujuan dari pengobatan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagaimana mestinya. Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal 4 minggu, tetapi pada usia lanjut biasanya memerlukan waktu yang lebih lama. Setelah sembuh, tulang biasanya kuat dan kembali berfungsi.Pada beberapa patah tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan. Dengan pengobatan ini biasanya patah tulang selangka (terutama pada anak-anak), tulang bahu, tulang iga, jari kaki dan jari tangan, akan sembuh sempurna.Patah tulang lainnya harus benar-benar tidak boleh digerakkan (imobilisasi).
Imobilisasi bisa dilakukan melalui:
Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang.
Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah
Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada tempatnya. Sekarang sudah jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi pengobatan utama untuk patah tulang pinggul.
Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang pinggul dan patah tulang disertai komplikasi.Imobilisasi lengan atau tungkai menyebabkan otot menjadi lemah dan menciut. Karena itu sebagian besar penderita perlu menjalani Fisioterapi.
ASUHAN KEPERAWATAN:
Diagnosis keperawatan 1
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
Tujuan keperawatan
Rasa nyaman meningkat atau nyeri berkurang/hilang
Kriteria hasil
Klien tidak mengeluh nyeri karena nyeri berkurang
Intervensi keperawatan
Kaji intensitas nyeri TKTP, porsi kecil tetapi sering
Atur posisi yang nyaman untuk mengurangu tekanan dan mencegah otot-otot menjadi tegang sehingga menurunkan rasa nyeri
Anjurkan relaksasi / distraksi untuk menurunkan nyeri
Anjurkan melakukan imajinasi untuk mengalihkan perhatian dari rasa nyeri
Kolaborasi dengan dokter dalam terapi analgetik untuk mmngurangi atau menghilangkan nyeri.
Rasionalisasi:
Dengan mengkaji intensitas nyeri klien agar mengetahui tingkat nyeri dan rasa nyeri berkurang
Dengan mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien untuk mengurangi tekanan dan mencegah otot-otot menjadi tegang sehingga menurunkan rasa nyeri
Dengan menganjurkan kepada pasien agar memasang relaksasi / distraksi diharapkan dapat menurunkan nyeri
Dengan menganjurkan kepada pasien untuk melakukan imajinasi untuk mengalihkan perhatian dari rasa nyeri
Dengan melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapy analgetik, diharapkan dapat mengurangi atau menghilamgkan rasa nyeri.
Diagnosa keperawatan 2
Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan jaringan
Tujuan keperawatan
Meningkatkan mobilitas pada tingkat yang paling mungkin
Kriteria hasil
Klien mampu bergerak dan kekuatan otot meningkat
Intervensi keperawatan
Kaji derajat imobilitas
Dorong partisipasi pada aktivitas teraupetik
Bantu dalam mobilisasi dengan kursi roda, kruk, dan tongkat
Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan klien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kalau udah di baca beri komentar ya....